Agile adalah metode untuk mengembangkan software melalui beragam proses kecil secara berulang. Metode Agile ini makin banyak dipakai dan mulai populer karena dianggapmembantu seorang developer dalam membuat software sesuai keperluan konsumen secara efisien. Agile juga dianggap lebih fleksibel bisa diubah bahkan saat proses pembuatan software sedang berlangsung.
Metode agile
Agile development memakai 8 metode berbeda sebagai sebuah kerangka kerja sebagai berikut:
1. Scrum Methodology
Metode Agile ini fokus akan pengembangan perangkat lunak yang kompleks. Pengerjaan perangkat lunak Scrum terdiri dari beberapa sprints. SprintAgile adalah beberapa proses kecil yang masing-masing memiliki fitur tertentu.
2. Scaled Agile Framework (SAFe)
Scaled Agile Framework (SAFe) hadir khusus untuk perusahaan besar yang ingin memakai metode Agile. SAFe menjadi solusi karena adanya kerjasama antardivisi ketika melaksanakan proyek sehinggga lebih fleksibel adan efektif.
3. Lean Software Development (LSD)
Lean Software Development (LSD) merupakan metode Agile yang bertujuan untuk mengembangkan perangkat lunak memakai jumlah SDM yang minim. LSD dilakukan dengan meluncurkan produk dengan fitur terbatas atau Minimum Viable Product (MVP), sesuai kebutuhan konsumen.
4. Kanban
Kanban merupakan metode Agile dengan proses yang dilakukan secara visual sehingga aktivitas flow kerja lebih terpantau. Visual ini disebut Kanban Board berupa papan virtual yang memiliki tiga tahap To Do, in Progress, dan Done.
5. Extreme Programming (XP)
Extreme Programming (XP) merupakan metode Agile yang fokus terutama pada sisi teknis pengembangan sehingga hasil software berkualitas tinggi. Dengan demikian, potensi tim pengembang akan meningkat secara signifikan karena telah bekerja ekstra keras.
6. Crystal Methodology
Crystal Methodology merupakan metode Agile yang lebih fokus pada kondisi tim yang bekerja dibandingkan pada tool atau proses. Fokus pada komunikasi tim, interaksi, dokumentasi, dan feedback. Dengan demikian, hasil pengembangan software yang dibuat dapat lebih maksimal.
7. Dynamic Systems Development Method (DSDM)
Dynamic Systems Development Method(DSDM) merupakan metode Agile yang fokus pada keterlibatan seluruh anggota tim secara berkesinambungan untuk menghadirkan software yang bermanfaat secara nyata bagi dunia bisnis.
8. Feature Driven Development (FDD)
Feature Driven Development (FDD) merupakan metode Agile yang fokus menyelesaikan satu fitur. Mirip dengan Scrum, tetapi setiap iterasinya hanya berdurasi 2–20 hari. Dengan demikian, fitur FDD skalanya lebih spesifik untuk bisa selesai tepat waktu.